Rabu, 19 September 2012

My Pride, My Everything. Persija.

Sudah empat tahun lebih bergabung bersama keluarga besar ini. Baru tahun ini saya bisa sedikit menikmati kenangan tempo dulu tentang Persija. Tentunya ini masih jauh dari kebesaran tim ini. Dan saya tidak akan pernah berhenti mencari. Seperti mencari asal usul garis keturunan keluarga kandung. Tentu semua pecinta Persija sangat kecewa, kesal dan marah dengan kasus dualisme yang terjadi. Saya menangis ketika federasi dengan ajaibnya memutuskan sesuatu yang tidak masuk akal. Dan dari situ, saya mencoba menggali beberapa kenangan masa lalu yang saya miliki dan rasakan. Hingga akhirnya mencari kumpulan kliping yang masih jauh dari sempurna. Persija adalah kebanggaan saya. Ralat. Persija adalah segalanya untuk saya. Selain Tuhan dan tentu saja ibu. Karena itu, saya tidak pernah bisa berhenti mencintai klub ini. Dengan cara saya sendiri. Tanpa mau diintervensi ataupun mengintervensi yang lain. Saya masih terus belajar dan mencari. Kepingan masa lalu yang seperti membuat sebagian diri semakin utuh. Kelak, segalanya ini akan saya wariskan kepada anak cucu. Walaupun tak menjamin mereka akan mengikuti jejak saya. Tapi setidaknya, saya ingin membagikan kebanggaan ini agar kebesaran tidak akan menjadi "Persija jaman mama dulu" belaka, namun "Persija yang kita cintai"
Search